Recent Posts




LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) merupakan kelainan orientasi seksual. Beberapa penyebab kelainan ini adalah kesalahan pola asuh dan tuntutan ekonomi. LGBT terlokalisasi di seluruh Indonesia, diantaranya di pantai Boom Tuban.
Aktivitas LGBT pantai Boom Tuban lebih condong ke arah seks komersial. Hal ini memunculkan aksi diskriminasi dari masyarakat seperti blokade interaksi sosial, pencemoohan, dan pengusiran. Seiring dengan aksi diskriminasi yang dilakukan, jumlah LGBT semakin meningkat. Hal ini menunjukkan aksi diskriminasi sebagai pengendalian sosial tidak efektif untuk menekan aktivitas LGBT. Hipotesis yang muncul bahwa terjadi implementasi teori Cooley (1864-1929) mengenai looking-glass self dimana anggapan masyarakat direspon dan dikembangkan menjadi suatu kepribadian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menegetahui Pengaruh aksi diskriminasi masyarakat terhadap LGBT pantai Boom Tuban berdasarkan teori looking-glass self. Instrumen pengumpulan data dengan teknik kuesioner yang dilaksanakan tanggal 23 Juni 2011 di pantai Boom desa Sendangharjo kecamatan Tuban kabupaten Tuban.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah semakin tinggi aksi diskriminasi masyarakat, semakin rendah respon yang diberikan LGBT. Pengaruh ini sesuai dengan teori looking-glass self yang ditunjukkan dengan peningkatan rasa percaya diri LGBT, dan keengganan untuk berubah ke gender aslinya dan meninggalkan aktivitas seks komersial ditengah tingginya aksi diskriminasi masyarakat.

Kata kunci: LGBT, diskriminasi, pantai Boom Tuban

Sekolah: SMA DARUL ULUM 2 UNGGULAN BPP-TEKNOLOGI JOMBANG
Prestasi: Penghargaan Presentasi Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2011

Pengaruh Aksi Diskriminasi Masyarakat terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) Pantai Boom Tuban Berdasarkan Teori Looking-glass Self.



Penyakit cacingan sering dianggap penyakit yang sepele oleh sebagian besar kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini sangatlah fatal jika tidak ditindaklanjuti secepatnya. Selama ini obat yang sering digunakan penderita merupakan obat kimia yang tentunya memiliki efek samping bagi tubuh. Oleh karena itu, penelitian ilmiah ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa umbut pinang dapat dijadikan sebagai obat herbal cacingan dan mengetahui jenis cacing apa saja yang dapat dikeluarkan oleh ramuan umbut pinang ini. Penulis mendapatkan informasi melalui wawancara dengan salah seorang tetangga penulis yang anaknya hampir meninggal dunia karena cacingan, anaknya berangsur sembuh dan mengeluarkan segumpal cacing setelah makan umbut pinang. Penulis menggunakan studi pustaka untuk mendukung data-data yang telah penulis dapatkan. Sampel penelitian ini berjumlah 5 orang anak di sekitar rumah penulis. Penulis memberikan ramuan umbut pinang kepada 5 orang anak yang didiagnosis menderita cacingan sebanyak satu sendok makan selama 3 hari berturut-turut. Setelah anak-anak tersebut mengeluarkan feses, sebagian feses diambil ± 5 % dari banyaknya feses yang dikeluarkan penderita dan dihitung jumlah cacing yang ada di dalamnya dan dibawa ke laboratorium untuk dilihat jenis cacingnya.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa pada pemberian obat kedua atau ketiga kepada penderita, tidak ditemukan lagi cacing maupun telur cacing pada sampel feses. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa umbut pinang yang merupakan bagian dari pohon pinang terbukti dapat mengeluarkan cacing kremi dan cambuk beserta telurnya keluar dari saluran pencernaan dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu, umbut pinang dapat digunakan sebagai obat herbal cacingan tanpa mengandung bahan kimia, pengawet buatan dan efek samping. Umbut pinang hanya diolah secara sederhana dengan mengambil patinya, ramuan umbut pinang ini juga dapat diawetkan dengan menambahkan jeruk nipis dan meletakkan obat herbal ini di tempat yang bersuhu rendah.


Nama Peneliti  :  Mahlania Qori
Sekolah          :  SMA N 3 Kota Jambi (Netco)
Prestasi          :  Medali Emas Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2011


Khasiat Umbut Pinang (Areca catechu) Sebagai Obat Herbal Cacingan








Masalah-masalah mengenai remaja semakin menarik. Penggunaan situs jejaringan sosial yang berlebihan pun mulai disoroti mengingat banyaknya remaja yang kecanduan online. Fungsi dari jejaring sosial memang sangat bermanfaat di era globalisasi seperti ini, semakin lama fungsi jejaring sosial pun bertambah. Akan tetapi para remaja seakan terlena dengan berbagai fasilitas yang diberikan jejaringan sosial saat ini. Individu dengan self esteem rendah menilai negatif dirinya dan cenderung merasa tidak aman saat berinteraksi secara langsung dengan orang lain dengan menggunakan jejaring sosial akan membuat merasa nyaman saat berinteraksi dengan orang lain menjadi salah satu faktor penyebab kecanduan online. Hal ini berbahaya karena akan membuat remaja menjadi konsumsif, berkurangnya kontak fisik secara langsung dengan orang lain, waktu untuk melakukan aktifitas lainnya berkurang. Tips dalam menghadapi keadaan seperti ini antara lain; jadwal kegiatan sehari-hari, meminta pengawasan orang tua, dan tetap bertatap muka dengan teman-teman walaupun mereka sudah ada pertemanan di jejaringan sosial.

                                     Peneliti :  Mei , Gita, Kiky 
                                     Sekolah : SMAN 2 Kota Bengkulu
                                     Juara     : Juara 1 Gebyar Antrophoria UNAIR

Efek Penggunaan situs jejaringan sosial yang berlebihan bagi pembangunan karakter pelajar di SMAN 2 Kota Bengkulu




Robot merupakan suatu mekanis yang dapat dikendalikan secara otomatis dengan memanfaatkan mikrokontroler. Salah satunya dengan menggunakan mikrokontroler jenis ATmega32 yang berfungsi sebagai otak dalam pemrosesan robot. Mikrokontroler ATmega32 ini mudah sekali didapatkan di lingkungan masyarakat dengan harga terjangkau, sehingga memungkinkan manusia mengendalikan mekanis dengan mudah. Contoh robot yang sering menggunakan ATmega32 adalah robot line follower (penjejak garis).

Robot line follower merupakan sebuah robot yang menggunakan sensor cahaya, seperti layaknya mata manusia yang digunakan untuk melihat. Adanya sensor cahaya, membuat robot secara otomatis dapat mengikuti track. Penelitian ini menghasilkan robot iTrash yang merupakan robot pembuang sampah.

Robot iTrash merupakan robot line follower yang dimodifikasi. Modifikasi berupa penambahan motor servo sebagai motor penggerak bak sampah dan pemrograman algoritma dalam mikrokontroler ATmega32. Agar dapat terciptanya sistem pengangkutan sampah masa depan, maka perlu ditambahkannya sarana pendukung pada robot iTrash. Sarana pendukung tersebut antara lain tempat sampah iTrash dan track robot sebagai sistem pembuangan sampah. Fakta di lapangan menunjukkan manusia malas untuk membuang sampah pada tempat pembuangan akhir, sehingga sampah yang tidak dibuang menumpuk dan menimbulkan bibit penyakit.


Peneliti              :  Fransiskus Asisi Brian Ganda Pratama, Eko Budi Satrio, Giovanni Satria
Sekolah             :  SMAN 1 SALATIGA JAWA TENGAH
Prestasi             :   Medali Emas/Juara 1 Bidang Sains Terapan Olimpiade Penelitan Siswa Indonesia


Ovan, Budi , Brian



Robot iTrash dalam Sistem Pembuangan Sampah Masa Depan




Dinding GATUTKACA (Dinding yang GAgah, berkualiTas, kUaT, Kedap Air karena siliCA pada abu vulkanik Gunung Merapi)
Gunung Merapi merupakan gunung api teraktif di dunia. Erupsi Gunung Merapi menyebabkan sumber mata air di sekitar lokasi bencana tertutup. Selain itu, Gunung Merapi juga menghasilkann abu vulkanik yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Abu vulkanik cukup berbahaya bagi saluran pernapasan dan kendaraan bermotor, bahkan mesin pesawat. Namun, abu vulkanik ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kandungan silika pada abu vulkanik bersifat andesitik (57% – 58%) dan berukuran butir lempung (< 2mm). Dugaan peneliti, abu vulkanik ini dapat dimanfaatkan sebagai campuran untuk pembuatan dinding yang kokoh dan kedap air. Hal ini dikarenakan, senyawa yang terdapat pada semen dan pasir adalah SiO2, sehingga molekul semen, pasir dan abu vulkanik dapat berikatan dengan kuat dan rapat. Oleh karena itu, peneliti membuat bak penampungan air yang kokoh dan kedap air dengan menggunakan campuran abu vulkanik.
Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah: pertama, abu vulkanik di-treatmen dalam bentuk cairan, lalu dianalisis menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Kedua, semen dimasukkan ke dalam ember kemudian ditambahkan pasir, abu vulkanik dan air lalu diaduk sampai rata. Bahan-bahan tersebut dicampur dengan perbandingan tertentu, semen : abu vulkanik : pasir adalah 1:0:4, 1:1:3, 1:2:2, 1:3:1, dan 1:4:0, sedangkan airnya ditambahkan setengah dari perbandingan. Dari percobaan tersebut, kami mendapatkan hasil bahwa campuran abu vulkanik dapat memperkokoh dinding dan meningkatkan daya kedap dinding dengan perbandingan 1:2:2 (semen : abu vulkanik : pasir). Ketiga, kami mennganalisis kuat tekan beton dan kekedapan beton dengan menggunakan hukum Archimedes dalam rumus tekanan, dan debit air.
Febrianti Silviana Dewi dan Muhammad Hasan Habib (SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta) – Gold Medal OPSI 2011
Source :http://sagasitas.org

Dinding Gatutkaca (Analisis Kekokohan dan Kekedapan Air Berdasarkan Hukum Archimedes dan Teori Kontinuitas)


Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan kontribusi ilmiah sekaligus penyadaran bagi masyarakat dan aparat penegak hukum mengenai keberadaan social cost of corruption(biaya sosial korupsi) sebagai instrumen baru dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Setiap bentuk tindak kriminal, tak terkecuali korupsi—victimeless and extraordinary crime,akan menciptakan beban biaya sosial (social cost crime) kepada masyarakat. Ada berbagai cara untuk memperkirakan biaya sosial kejahatan (Brand dan Price, 2000, Dubourg et al, 2005). Brand and Price (2000) membagi biaya sosial kejahatan menjadi tiga kelompok utama, yaitu: biaya akibat, biaya antisipasi, dan biaya reaksi.
Penelitian ini merupakan studi empiris dengan menggunakan pendekatan restrospective study. Kota Yogyakarta kami jadikan sebagai proxy untuk menentukan besarnya biaya sosial dalam penanganan kasus korupsi. Kami memilih Yogyakarta karena merupakanmedium city sehingga dapat mewakili kota besar maupun kota kecil lain di seluruh Indonesia. Besarnya kerugian negara dari setiap kasus korupsi di BUMN/D yang telah diputuskan oleh MA ditinjau kembali berdasarkan data primer yang kami dapatkan dari berbagai instansi hukum, seperti KPK, POLDA DIY, Kejaksaan DIY, Pengadilan Negeri Kota Yogyakarta, dan LP Yogyakarta.
Melalui penelitian ini, dapat diketahui bahwa ternyata negara menanggung beban biaya sosial sebesar Rp 64,12 Triliun. Biaya sosial yang selama ini merugikan  negara seharusnya dibebankan langsung pada para koruptor. Karena secara teoritis, hukuman dalam bentuk perampasan aset (asset recovery) lebih efektif untuk menanggulangi korupsi dan organised crime (Bowles & Garoupa, 2005). Sementara hukuman yang selama ini diterapkan seperti memenjarakan para koruptor, kenyataannya membutuhkan biaya lebih besar dan belum tentu efektif memberikan efek jera. Orientasi koruptor adalah uang, maka efek jera akan maksimum jika hukuman dilakukan untuk memiskinkan koruptor. Dengan demikian, orang-orang akan ciut nyalinya jika berniat melakukan kejahatan luarbiasa yang akan membunuh masa depan bangsa ini.
KATA KUNCI: Social Cost of Corruption, Beban Biaya Sosial, Kerugian Negara, Memiskinkan Koruptor
Azmy Basyarahil & Dani Aufar (Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada) - Juara II Pemilihan Peneliti Remaja (PPRI) LIPI Ke-9 Kategori Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
Source :http://sagasitas.org

Penerapan Hukuman Finansial Untuk Memiskinkan Koruptor




Indonesia merupakan negara yang memiliki warisan budaya yang adiluhung. Salah satu warisan budaya bersejarah adalah Tamansari. Tamansari merupakan kawasan objek wisata yang dulunya digunakan Sri Sultan HB I sampai III untuk rekreasi sekaligus beristirahat. Penelitian ini dilaksanakan denagn tujuan : mengetahui perkembangan sejarah bangunan di Kompleks TTamansari dengan pendekatan geospasial dan mengetahui nilai filosofis bangunan di Tamansari. Kemudian memfitalkannya kembali, sehingga nilai sejarah dan filosofis dapat terevitalisasi kembali.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara kualitati dengan tujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan masalah serta pemecahannya secara nyata. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, pemetaan, studi pustaka dan pengumpulan data sekunder. Data yang diperoleh kemudian dianalisi secara deskriptif kualitatif.
Dari penelitian ini dapat disimpulakan : Keberadaan bangunan di Tamansari mengalami perubahan pada fungsinya. Pada awal pembangunannya, Tamansari digunakan sebagai tempat rekreasi/pesanggrahan bagi Sri Sultan dan kerabatnya. Selain itu, Tamansari juga digunakan sultan untuk kegiatan beribadah dan sebagai tempat untuk melakukan hubungan luar negri. Sedangkan saat ini sebagian besar bekas bangunan Tamansari yang hancur dimanfaatkan oleh masyarakat unutk bertempat tinggal. Adapun bangunan di setiap bangunan di Tamansari mengandung nilai filosofis yang berbeda-beda. Dari setiap nilai filosofis itu dapat kita ambil sebagai media pembelajaran bagi masyarakat. Perevitalisasian Kawasan Cagar Budaya Tamansari dapat dilakukan dengan cara merencanakan daerah wisata tersebut.

Dewi Anita dan Shofi Fatihatun Sholihah (SMAN 1 Yogyakarta) – Silver Medal OPSI 2011
Source :http://sagasitas.org

Revitalisasi Sejarah dan Nilai Filosofis Kawasan Cagar Budaya Tamansari Melalui Pendekatan Geospasial secara Periodik




Gamelan merupakan salah satu instrument musik asal Yogyakarta, Indonesia yang dahulu cukup terkenal di seluruh dunia. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan bermunculannya alat-alat musik modern yang praktis dan mudah dimainkan, gamelan menjadi terlupakan. Oleh karena itu, penulis bermaksud membuat sebuah media bermain gamelan yang mudah dan menyenangkan, yaitu dengan membuat game.
Tujuan dari pembuatan game ini adalah untuk membuat masyarakat Indonesia, khususnya para remajanya mau bermain gamelan kembali dengan cara yang lebih mudah, praktis dan menyenangkan. Selain itu juga untuk melestarikan keberadaan gamelan dengan mempublikasikannya melalui jejaring social sehingga dapat dipergunakan olehj semua orang.
Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Macromedia Flash. Pada dasarnya terdapat 4 bagian dalam permainan ini. Pertama perkenalan tentang gamelan. Kedua pengenalan instrument-instrumen gamelan. Ketiga, pengenalan musik-musik Jawa yang dapat dimainkan dengan gamelan. Keempat, adalah game yang bertujuan untuk melatih bermain gamelan.
Game ini dapat dijadikan salah satu alternative berlajar bermain gamelan yang mudah dan menyenangkan. Sehingga akan banyak orang yang mau belajar bermain gamelan.

Ninda Frisky Rahmawati, Annisa Fitriani dan Miftah Adiyaksa Luckyarno (SMAN 1 Yogyakarta) – Gold Medal INAYS 2011 & Bronze Medal ICYS 2011

An Interesting Way to Learn Gamelan



This research is about the development of rail-beam technology that can work semi-automatically. This is called a semi-automatic because the microcontroller system make it work automatically (using sensors) and also can be controlled manually by a human. We made a prototype barrier system and focus on programmable logic control of sensor (detector). It does not only detect the train on the railway, but also detects the vehicle on the road. In Indonesia, this instrument can’t be installed fully automatic due to indiscipline attitudeof Indonesian, and  also can’t installed fully manual due to human error’s problem. This tool needs to be monitored and enforced on traffic regulations.  With semi-automatic system, the tool is expected to prevent accidents caused by human error. Therefore, we expect the work of this innovation more effective in providing safety for the community condition optimally. So this system can help the government reduce traffic accidents at the bar rail.

Ridwan Wicaksono and Fajar Bangkit Prasetyo (SMUN 8 Yogyakarta) – Gold medal OPSI 2010

Safety Rail-beam



Tak bisa kita dipungkiri bahwasannya zaman ini berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditunjukkan dengan semakin majunya teknologi yang mempunyai banyak fungsi bagi manusia. Beberapa dari sekian banyak fungsinya yaitu fungsi hiburan dan pendidikan. Tetapi semakin majunya zaman, generasi muda seolah lupa akan kekayaan budaya bangsa. Mereka menerapkan gaya hidup budaya barat daripada menerapkan nilai-nilai seni budaya dalam aspek kehidupan sehari-hari.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin membuat suatu game yang berfungsi untuk menyadarkan generasi muda akan pentingnya budaya kita khususnya seni tari. Peneliti memadukan salah satu seni tari yaitu tari Saman dengan teknologi Gesture Recognition.Game ini bisa dimanfaatkan khususnya di bidang pendidikan dan pelestarian budaya. Dengan pengemasan yang menarik dan dengan menggunakan teknologi Gesture Recognition diharapkan bisa memberi manfaat penuh bagi masyarakat dalam melestarikan budaya.
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan eksperimen. Peneliti menggunakan software Camspace dalam membuat game ini, Game ini dimainkan dengan cara menggerakkan tangan ke target yang telah ditampilkan. Setelah permainan selesai, pemain akan mendapatkan nilai yang mereka dapatkan.


Peneliti : Burhanuddien Ibrahim R. - Jogja


Saman Dance Revolution : A Game to Preserve Traditional Dance by Using Gesture Recognition


Nurul Inayah dan Nando Novia, siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10, Kota Malang, Jawa Timur, mengikuti International Young Inventors Project Olympiad 2012 bidang Photo Electro System, mengubah urine menjadi energi listrik dan berhasil menyabet medali emas pada lomba teknologi internasional tersebut di Georgia. Nurul melakukan penelitian selama tiga bulan untuk mengubah urine menjadi hidrogen dan memanfaatkan listrik tenaga surya untuk menggerakkan mobil remote kontrol. Prinsip kerjanya adalah listrik bertenaga surya yang disimpan dalam baterai lithium untuk menggerakkan motor.

Menggunakan alat elektrolizer, lanjutnya, energi listrik sebesar 75 persen untuk mesin penggerak roda. Sisanya digunakan dalam proses elektrolisasi yakni mengubah elektrolit berupa urin untuk menghasilkan gas hidrogen dan nitrogen sebagai limbah yang dilepas ke udara. Selanjutnya gas hidrogen dialirkan ke fuel cell. Terjadinya reaksi penggabungan antara hidrogen dan oksigen itu menghasilkan listrik. Listrik dialirkan ke proton exchange membrane fuel cell untuk mengikat proton. Sehingga hanya elektron saja yang disimpan dalam baterai dan menjadi listrik untuk penggerak motor.
Dipilihnya urine dalam proses elektrolisasi karena dinilai lebih efisien, hanya membutuhkan satu daya 0,37 volt. Bila menggunakan air, maka membutuhkan listrik 1,2 volt. Sehingga energi yang dibutuhkan juga lebih besar. Oleh sebab itu penggunaan air dinilai tidak efisien. ”Proses elektrolisasi untuk satu liter urin hanya membutuhkan waktu selama 1,5 menit,” ujarnya.
Nando Novia, yang juga Ketua Dewan Riset Muda SMAN 10 Malang, menambahkan akan mengembangkan inovasi ini untuk diterapkan pada mobil berbahan bakar listrik. Ia memperhitungkan untuk keperluan itu hanya dibutuhkan dana Rp50 juta. “Lebih murah dibandingkan dengan mobil hybrid seharga Rp215 juta,” tegasnya. Penerapan alat dengan cara solar cell dipasang di atap mobil. Sedangkan elektrolizer dan fuel cell dibenamkan di chasis mobil bagian depan sebagai pengganti mesin.
Setelah karya ini diakui internasional, SMA Negeri 10 segera mendaftarkan hak paten sekaligus berharap Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan penelitian ini agar memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Pada kategori fisika, diwakili siswa salah satu SMA di Aceh yang membuat alat pendeteksi kemurnian minyak goreng. Karya inovasi itu menyabet medali perak. Sedangkan siswa SMA Tangerang mewakili kategori kimia meneliti air bermagnet untuk meningkatkan pertumbuhan kecambah, meraih medali perunggu.


Source : GrupRobot.com 

Siswa Malang Juara International Young Inventors Project Olympiad 2012


Negara Indonesia sudah dikenal luas sebagai negara yang rawan bencana, hal ini juga diakui oleh UNISDR (United Nations International Strategy for Disaster Reduction). Terbukti dari banyaknya kasus bencana alam yang kita temui di berbagai daerah di tanah air misalnya, tsunami Aceh tahun 2006 silam yang merenggut banyak korban, letusan Gunung Merapi Yogyakarta yang juga menimbulkan banyak simpati, dan banyak bencana alam lain yang terjadi di negeri kita.
            Semua bencana alam yang tidak terhindarkan itu berdampak negatif pada keseluruhan hidup korban bencana, baik secara material maupun psikologis. Keadaan ini perlu cepat ditangani oleh pemerintah dan masyarakat yang cepat tanggap untuk memulihkan situasi yang ada. Pemerintah dan masyarakat hendaknya tanggap bencana alam tidak terlepas dari satu komponen penting yang bertugas sebagai landasan pemersatu yaitu solidaritas.
            Namun sayang, bentuk solidaritas dari masyarakat pada umumnya relatif  terbatas pada rasa simpati tanpa ada aksi lanjutan dari rasa simpati itu. Keadaan seperti ini tidak bisa terus dibiarkan dan kita jelas butuh perubahan. Perubahan bisa dilaksanakan dengan mengaktifkan peran pemuda yang berfungsi sebagai penggerak atas tindakan dari rasa solidaritas tersebut. Untuk memberikan track yang baik bagi para pemuda dalam aksi solidaritas mereka kita juga perlu memberdayakan mereka. Pemberdayaan itu bisa dilakukan dengan menanamkan 18 karakter bangsa kepada para pemuda.
      Peran aktif pemuda dalam membangun solidaritas di tanah air bisa terlihat jelas dari kemampuan mereka untuk menggerakkan masyarakat untuk merubah solidaritas yang hanya berbentuk rasa simpati menjadi solidaritas dengan aksi. Bisa kita lihat di berbagai media massa bagaimana mereka bersatu padu dalam event amal bagi korban bencana alam.  Contoh nyatanya  di Kecamatan Kemalang, Pemuda didaerah tersebut mendirikan organisasi yang bernama Taruna Tanggap Bencana (Tagana). Semangat sosial mereka sangat tinggi, terutama ketika ada bencana  Di era baru ini pemuda sudah bagaikan trend setter dalam aksi-aksi amal yang mereka gawangi sendiri di masyarakat. Itu semua menggerakkan masyarakat untuk  ikut bergerak membantu saudara setanah air mereka.

Nama       : Ricky Julian Jatsono, Cardita Catur, dan Heldy Juliana
Sekolah    : SMAN 1 SALATIGA

Masyarakat Tanggap Bencana

Ingin berpartisipasi ?

Nama Peneliti *
ex:
Individu : Brian
Kelompok: Eko Budi,Fa Brian,Gio Ovan
Email *
URL foto penelitian
URL bisa dari foto facebook atau melalui Photobucket.com
URL foto peneliti
URL bisa dari foto facebook atau melalui photobucket.com
ex:https://www.facebook.com/fabriangandapratama/photos
Judul Penelitian
Abstrak Penelitian dan Nama Sekolah *
Peneliti Indonesia "Turn On Indonesia Research". Powered by Blogger.