LGBT (lesbian, gay, biseksual,
dan transgender) merupakan kelainan orientasi seksual. Beberapa penyebab
kelainan ini adalah kesalahan pola asuh dan tuntutan ekonomi. LGBT
terlokalisasi di seluruh Indonesia, diantaranya di pantai Boom Tuban.
Aktivitas LGBT pantai Boom Tuban
lebih condong ke arah seks komersial. Hal ini memunculkan aksi diskriminasi
dari masyarakat seperti blokade interaksi sosial, pencemoohan, dan pengusiran.
Seiring dengan aksi diskriminasi yang dilakukan, jumlah LGBT semakin meningkat.
Hal ini menunjukkan aksi diskriminasi sebagai pengendalian sosial tidak efektif
untuk menekan aktivitas LGBT. Hipotesis yang muncul bahwa terjadi implementasi
teori Cooley (1864-1929) mengenai looking-glass self dimana anggapan masyarakat
direspon dan dikembangkan menjadi suatu kepribadian.
Tujuan penelitian ini adalah
untuk menegetahui Pengaruh aksi diskriminasi masyarakat terhadap LGBT pantai
Boom Tuban berdasarkan teori looking-glass self. Instrumen pengumpulan data
dengan teknik kuesioner yang dilaksanakan tanggal 23 Juni 2011 di pantai Boom
desa Sendangharjo kecamatan Tuban kabupaten Tuban.
Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah semakin tinggi aksi diskriminasi masyarakat, semakin
rendah respon yang diberikan LGBT. Pengaruh ini sesuai dengan teori
looking-glass self yang ditunjukkan dengan peningkatan rasa percaya diri LGBT,
dan keengganan untuk berubah ke gender aslinya dan meninggalkan aktivitas seks
komersial ditengah tingginya aksi diskriminasi masyarakat.
Kata kunci: LGBT, diskriminasi,
pantai Boom Tuban
Nama : Nanda Najih Habibil Afif
Sekolah: SMA DARUL ULUM 2 UNGGULAN BPP-TEKNOLOGI JOMBANG
Prestasi: Penghargaan Presentasi Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2011